Minggu, 06 Oktober 2019

Definisi Informasi, Psikologi, Sistem Informasi dan Sistem Informasi Psikologi

Nama: Dinda Septiarini
NPM: 12516108
Kelas: 4PA02
Tugas Sistem Informasi Psikologi
 
Definisi Informasi, Psikologi, Sistem Informasi dan Sistem Informasi Psikologi Menurut Para Tokoh
1.    Definisi Informasi
       Menurut Amsyah (2005), informasi adalah data yang sudah diolah ke dalam bentuk tertentu sesuai dengan keperluan organisasi atau unit kerja tertentu.
       Menurut Kusrini dan Kaniyo (2007), informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
       Menurut Gaol (2008), informasi adalah segala sesuatu keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan atau manajer dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
       Menurut Haryadi (2009), informasi dapat didefinisikan sebagai hasil pengolahan data dalan suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadiannya.
       Menurut Mulyani (2016), informasi merupakan data yang sudah diolah yang ditujukan untuk seseorang, organisasi, ataupun siapa saja yang membutuhkan.
2.    Definisi Psikologi
       Menurut Branca (dalam Basuki, 2008) psikologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perilaku manusia.
       Menurut Plotnik (dalam Basuki, 2008) menyatakan bahwa psikologi merupakan studi yang sistematik dan ilmiah tentang perilaku dan proses mental.
       Menurut Woodworth dan Marquis (dalam Basuki, 2008) psikologi adalah ilmu tentang aktivitas-aktivitas individu, baik aktivitas motorik, kognitif, maupun aktivitas emosional.
       Menurut Wundt (dalam Basuki, 2008) menyatakan bahwa psikologi merupakan ilmu tentang kesadaran manusia.
       Menurut King (2014), psikologi adalah kajian ilmiah mengenai perilaku dan proses-proses mental.
3.    Definisi Sistem Informasi
       Menurut Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
       Menurut Wilkinson (1992), sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai tujuan.
       Menurut Hall (2001), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pemakai.
       Menurut Jogiyanto (2001), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan untuk mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
       Menurut Sutabri (2012), sistem informasi merupakan suatu sistem yang berada di dalam sebuah organisasi yang mempertemukan berbagai kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang sifatnya manajerial di dalam kegiatan strategi dari sebuah organisasi agar bisa menyediakan kepada pihak-pihak tertentu di luar dengan bermacam-macam laporan yang dibutuhkan.
4.    Definisi Sistem Informasi Psikologi
       Menurut Gaol (2008), sistem informasi psikologi bertujuan mendapatkan pemahaman bagaimana manusia pembuat keputusan merasa dan menggunakan informasi formal.
       Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan psikologi yang dapat bermanfaat bagi penggunanya.
       Sistem informasi psikologi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi-informasi yang berkaitan dengan ilmu psikologi yang dapat dijadikan untuk meningkatkan pengguna dalam pengambilan suatu keputusan terhadap penelitian, perencana, dan pengelolaan.
       Sistem informasi psikologi adalah suatu bidang kajian ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara ilmu psikologi itu sendiri dalam kaitannya dengan penggunaan komputer dan aplikasinya dalam bidang psikologi.
       Sistem informasi psikologi adalah suatu sistem yang merupakan gabungan atau kombinasi dari manusia, media, teknologi, serta lingkungan yang bertujuan untuk mengumpulkan, mengolah, serta menyimpan data mengenai perilaku atau tingkah laku individu yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata dan bermaanfaat dalam pengambilan keputusan dalam kaitannya dengan penggunaan teknologi dan aplikasinya dalam bidang psikologi.

Reference:
Alter, S. (1992). Information systems: A management perspective. Addison
            Wesley Publishing Company, Inc.
Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
            Utama.
Basuki, H. (2008). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Gaol, C. J. L. (2008). Sistem informasi manajemen. Jakarta: Grasido.
Hall, J. A. (2001). Accounting information systems (3rd ed). South Western
            College Publishing.
Haryadi, H. (2009). Administrasi perkantoran. Jakarta: Visi Media.
Jogiyanto. (2001). Analisis & desain sistem informasi: Pendekatan terstruktur
            teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: Andi.
King, L. A. (2014). Psikologi umum sebuah pandangan apresiatif. Jakarta:
            Salemba Humanika.
Kusrini., & Kaniyo, A. (2007). Tuntutan praktis membangun sistem informasi
            akuntansi dengan visual basic dan microsoft SQL server. Yogyakarta:
            Andi.
Mulyani, S. (2016). Aplikasi dan perancangan sistem informasi manajemen
            keuangan daerah: Notasi pemodelan unified modeling language (UML).
            Bandung: Abdi Sistematika.
Sutabri, T. (2005). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta: Andi
Wilkinson, J. W. (1992). Accounting and information systems. John Wiley &
            Sons, Inc

Rabu, 06 Juni 2018

Psikologi & Teknologi Internet


Nama   : Dinda Septiarini
NPM   : 12516108
Kelas   : 2PA02
Tugas Akhir Psikologi & Teknologi Internet


Relationship between Problematic Internet Use, Depression and Quality of
Life Levels of Turkish University Students
  URL: https://doi.org/10.11114/jets.v5i3.2238


Hubungan antara Penggunaan Internet, Depresi dan Kualitas
            Penelitian ini diadakan di Turki dengan tujuan penelitian adalah untuk menguji hubungan atau korelasi penggunaan internet dengan tingkat depresi dari penggunanya. Bagi semua orang internet telah menjadi salah satu media informasi dan komunikasi penting yang tidak pernah terlepas. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa kadar penggunaan internet dan depresi berhubungan negatif dengan kualitas tingkat kehidupan dan berhubungan positif secara signifikan antara satu dengan yang lainnya.
            Semua orang yang menggunakan internet dapat memperoleh manfaat dari internet untuk tujuan pendidikan dan akademik seperti mencari informasi dalam basis data elektronik, berkomunikasi dengan guru dan teman sekelas dan berpartisipasi dalam kursus secara online. Selain itu mereka juga dapat menggunakan internet untuk hiburan dan jejaring sosial lainnya yang dapat terhubung dengan orang-orang di sekitar mereka.
            Dalam beberapa tahun terakhir jumlah penggunaan internet meningkat dan penggunaan internet yang secara berlebihan di kalangan mahasiswa juga menyebabkan mahasiswa menjadi kecanduan. Penggunaan internet yang berlebihan menyebabkan masalah pada psikologis individu dan kehidupan sosial sehingga menimbulkan kesulitan dalam lingkungan kerja dan sekolah. Misalnya sebuah penelitian yang dilakukan oleh Chen dan Peng (2008) menunjukan bahwa pengguna internet yang bermasalah atau berat lebih mungkin mengalami depresi, sakit secara fisik dan merasa kesepian serta lebih introvert dibandingkan dengan pengguna internet ringan atau moderat.
Seseorang yang menggunakan internet lebih ringan dibandingkan dari orang yang menggunakan internet secara berlebihan memiliki hubungan lebih baik dengan teman, keluarga dan rekan kerjanya, serta pada mahasiswa akan dapat meningkatkan prestasi di bidang akademik. Selain itu, hubungan antara kualitas hidup dan tingkat depresi individu telah diteliti dalam berbagai studi. Studi-studi sebelumnya sebagian besar terkena korelasi negatif antara depresi dan kualitas hidup. Secara khusus menunjukkan bahwa individu dengan tingkat depresi yang lebih tinggi biasanya memiliki tingkat kualitas hidup lebih rendah di bandingkan dengan yang lain dengan tingkat depresi yang lebih rendah.

Metode yang Digunakan
Data mahasiswa yang dikumpulkan dari 758 mahasiswa sarjana 431 perempuan (56,9%) dan 327 laki-laki (43,1%) belajar di berbagai fakultas dan perguruan tinggi dari universitas publik di Wilayah Laut Hitam Barat Turki selama 2015. Selain itu 188 siswa (24,8%) berada di tahun pertama, 254 siswa (33,6%) berada di tahun kedua, 148 siswa (19,5%) adalah di tahun ketiga dan 168 siswa (22,1%) berada di tahun keempat di sekolah. Dengan banyaknya mahasiswa menggunakan internet secara berlebihan akan bedampak buruk tehadap kognitif serta depresi yang tidak terkontrol dan impulf yang berkurang.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar peserta menggunakan internet selama satu hingga dua jam sehari dan tiga hingga lima jam per hari. Selain itu, sebagian besar siswa menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Selain itu, sebagian besar siswa terhubung ke internet melalui smartphone atau komputer laptop.
Depresi dan kualitas tingkat kehidupan di semua kalangan mahasiswa yang menggunakan internet secara berlebihan akan menyebabkan kualitas semakin rendah dan jika penggunaan internet tidak secara berlebihan maka kualitas hidup seseorang akan rendah dan depresi pun juga akan rendah. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menunjukkan bahwa ukuran gejala depresi yang valid dan andal terkait dengan emosi, kognitif, fisik, dan fungsi motorik. 

Kesimpulan
            Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa hubungan positif dan negatif antara kualitas hidup dengan tingkat depresi siswa semakin berkurang. Selain itu hasil analisis regresi mengungkapkan bahwa depresi adalah prediktor terbesar kualitas tingkat kehidupan yang diikuti dengan penggunaan internet yang berkurang. Jika penggunaan internet berkurang maka kualitas hidup siswa akan lebih tinggi. Saran yang diberikan bagi siswa yang menggunakan internet secara berlebihan yaitu dengan memberikan konseling secara rutin sehingga daapt mencegah mereka dengan penggunaan internet yang secara berlebihan dapat mengganggu kualitas hidup. Memberikan mereka perawatan yang tinggi untuk meningkatkan tingkat sosial dan mengurangi tingginya depresi.

Minggu, 11 Juni 2017

Tugas 4 Matematika dan Ilmu Alamiah Dasar



Jelaskan dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan manusia dilihat dari sudut pandang psikologi?

Dampak positif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan manusia dilihat dari sudut pandang psikologi, diantaranya adalah semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang, baik dari segi ekonomi, politik, pendidikan, dan lain sebagainya. Terutama bagi seorang pelajar, dengan teknologi juga mereka dapat menumbuhkan skill/keterampilan baru yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Sedangkan banyak pula dampak negatif perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kehidupan manusia dilihat dari sudut pandang psikologi adalah penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan SDM/sumber daya manusia yang bobrok dan tak berkualitas sedikitpun. Teknologi yang ada di era ini sangat berperan terhadap seseorang yang sudah mengenal jauh teknologi, seiring berjalannya tahun IPTEK yang sangat berkembang pesat setiap tahunnya. Dengan demikian perkembangan teknologi tersebut dengan mudahnya mempengaruhi seseorang untuk selalu bergantung pada teknologi/internet, sehingga membuat mereka malas untuk berpikir. Pengaruh teknologi terhadap psikologi harus benar-benar diperhatikan terutama bagi kalangan remaja atau anak-anak sekarang, karena pada saat ini mulai dari balita hingga lansia sudah bisa mengoperasikan HP atau sejenisnya. Apabila kita atau siapapun sudah dihadapan komputer atau HP yang terkoneksi dengan internet, kita dapat dengan leluasa melihat dunia ini. Maka dari itu kita semua khususnya bagi para pelajar, mereka butuh bimbingan dari guru atau orang tuanya. Dan bagi kita sendiri membutuhkan keimanan yang kuat untuk menjelajahi dunia maya.  Karena jika orang itu salah memanfaatkannya maka akan menjadi masalah, yaitu tindakan asusila dan tentunya akan sangat berdampak negatif pada dirinya.

Source:
http://fajrialbiruni.damai.id/2015/11/07/ekologi-dan-dampak-perkembangan-iptek-terhadap-kehidupan-manusia/
http://nasehatsuper4u.blogspot.co.id/2015/02/pengaruh-teknologi-terhadap.html

Review Jurnal

Nama               : Dinda Septiarini NPM                : 1 2516108 Kelas                : 4PA02 Mata Kuliah   : Sistem Informasi...