Selasa, 17 Desember 2019

Review Jurnal


Nama              : Dinda Septiarini
NPM               : 12516108
Kelas               : 4PA02
Mata Kuliah  : Sistem Informasi Psikologi
Judul
Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pelacakan pada Mata Kuliah Kecerdasan Buatan Berbasis Multimedia
Jurnal
Jurnal Sarjana Teknik Informatika
Volume & Halaman
Volume 2 Nomor 1, Februari 2014
Tahun
2014
Penulis
Dedi Nugraha dan Sri Winiarti
Reviewer
Dinda Septiarini
Tanggal
17 Desember 2019

Pendahuluan
Dalam proses pembelajaran, dosen dituntut agar dapat menyampaikan materi secara jelas, bermakna, dan  bila perlu memanfaatkan media yang mampu menjembatani proses perolehan proses belajar sehingga menjadi lebih mudah dan mengalir sesuai dengan perkembangan mental mereka. Karena adanya perbedaan karakteristik, daya tangkap pada setiap mahasiswa sehingga membutuhkan perlakuan khusus dengan metode pembelajaran yang berbeda-beda pula. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan dibuat Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pelacakan pada Mata Kuliah Kecerdasan Buatan Berbasis Multimedia, yang merupakan gambaran umum mengenai penjabaran tentang materi Sistem Pelacakan.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk program bantu dosen dan mahasiswa dalam pembelajaran yang interaktif sebagai
sarana belajar mengenai mata kuliah Kecerdasan Buatan khususnya materi
sistem pelacakan.
Metode Penelitian
a.    Metode Pengumpulan Data
1.    Study Literature
Metode ini digunakan dengan cara membaca buku-buku literature/referensi yang berkaitan dengan Kecerdasan Buatan seperti buku Kecerdasan Buatan serta mempelajari  laporan-laporan dan buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.
2.    Pengumpulan Data dari Internet/Browsing
Metode ini dilakukan dengan cara mencari data dan informasi berupa citra, jurnal, teks, dan source code program yang berkaitan dengan penelitian menggunakan jaringan internet.
3.    Wawancara
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada dosen pengampu mata kuliah kecerdasan buatan dan mahasiswa yang mengambil mata kuliah kecerdasan buatan.
4.    Observasi
Merupakan metode pengamatan secara langsung terhadap cara pembelajaran kecerdasan buatan yang ada saat ini di UAD. Selain melakukan pengamatan juga melakukan pencatatan dokumen yang berkaitan dengan subjek penelitian secara cermat dan sistematis.
b. Analisis Kebutuhan
1.    Analisis User
Analisis user dilakukan untuk mengetahui siapa saja yang membutuhkan dan menggunakan sistem ini. Sehingga disimpulkan bahwa user dari sistem yang akan dibangun nanti adalah:
a.   Mahasiswa atau Peserta Didik
Mahasiswa atau pserta didik membutuhkan yang akan dibangun sebagai alat untuk membantu dalam pemahaman materi. Sistem pelacakan sehingga alat sistem yang akan dibangun harus menampilkan informasi yang dibutuhkan mahasiswa diantaranya soal-soal yang berfungsi untuk melatih mahasiswa agar bisa mengerjakan soal-soal, evaluasi soal yang berguna untuk mengukur pemahaman mahasiswa ditunjukkan dengan pada score nilai yang diperoleh.
b.  Dosen atau Pengajar
Sistem ini digunakan dosen pengampu mata kuliah sebagai pendamping dalam penyampaian materi mata kuliah kepada mahasiswa sehingga akan memberi soal-soal latihan yang dapat membantu dosen mempermudah meningkatkan pemahaman mahasiswa, melakukan evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dengan melihat hasil score nilai yang diperoleh.
2.   Analisis Kebutuhan User
Kebutuhan mahasiswa atau peserta didik adalah adanya sistem yang bisa mendukung mahasiswa memahami materi sistem pelacakan. Hal ini dapat terpenuhi bila sistem yang dibangun memenuhi unsur-unsur yang mereka perlukan.
3.   Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk keperluan penyusunan sistem yang baru dan menggantikan sistem yang lama baik itu secara keseluruhan atau hanya memperbaiki sistem yang telah ada. Untuk dapat mencapai keinginan yang dimaksud maka perlu dilakukan perancangan sistem.
c.    Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem merupakan kelanjutan dari analisis kebutuhan sehingga data yang akan dibuat dapat disusun dengan mudah, benar, dan tepat pada sasaran yang telah ditetapkan sebelum menyusun suatu sistem. Langkah yang harus dilakukan adalah membuat perancangan sistem terhadap permasalahan yang dibahas dengan harapan agar pembuatan aplikasi tidak meluas dari pokok permasalahan.
Hasil Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian adalah sistem layak dipergunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa, serta sebagai alat pendukung proses pembelajaran.
Kesimpulan
1.    Telah dibuat aplikasi program bantu pembelajaran yang interaktif sebagai sarana belajar mengenai mata kuliah Kecerdasan Buatan khususnya materi sistem pelacakan.
2.    Aplikasi pembelajaran menggunakan komputer berbasis multimedia ini merupakan program aplikasi yang dapat digunakan sebagai pegangan belajar mata kuliah Kecerdasan Buatan, khususnya materi sistem pelacakan untuk mahasiswa jurusan Teknik Informatika di Universitas Ahmad Dahlan.
3.    Sistem yang dibuat telah diujikan kepada user mahasiswa dan user dosen dengan hasil masing-masing user setuju bahwa sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan saat ini, dimana sistem dapat dijadikan pendamping dalam proses belajar mata kuliah kecerdasan buatan khususnya materi sistem pelacakan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Mahasiswa:
Bagi mahasiswa diharapkan dengan adanya program bantu ini dapat meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran.
2. Penelitian selanjutnya:
Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan program bantu lain yang dapat membantu pembelajaran dosen dan mahasiswa.


🔻Untuk jurnal aslinya, dapat diakses pada link di bawah ini🔻
https://media.neliti.com/media/publications/210964-pengembangan-media-pembelajaran-sistem-p.pdf

Jumat, 29 November 2019

Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pelacakan pada Mata Kuliah Kecerdasan Buatan Berbasis Multimedia



Nama: Dinda Septiarini
NPM: 12516108
Kelas: 4PA02

Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Pelacakan pada Mata Kuliah Kecerdasan Buatan Berbasis Multimedia

1.    Pengertian Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence
       Kecerdasan buatan adalah salah satu cabang Ilmu Pengetahuan berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Hal ini biasanya dilakukan dengan mengikuti atau mencontoh karakteristik dan analogi berpikir dari kecerdasan atau inteligensi manusia, dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh komputer.
       Dengan suatu pendekatan yang kurang lebih fleksibel dan efisien dapat diambil tergantung dari keperluan, yang mempengaruhi bagaimana wujud dari perilaku kecerdasan buatan. Artificial Intelligence biasanya dihubungkan dengan Ilmu Komputer, akan tetapi juga terkait erat dengan bidang lain seperti Matematika, Psikologi, Pengamatan, Biologi, Filosofi, dan yang lainnya. Kemampuan untuk mengkombinasikan pengetahuan dari semua bidang ini pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemajuan dalam upaya menciptakan suatu kecerdasan buatan.

2.    Konsep Sistem Pelacakan
a.    Pengertian Sistem Pelacakan
Sistem pelacakan merupakan suatu proses mencari solusi dari suatu permasalahan melalui sekumpulan kemungkinan ruang keadaan (state space).
b.   Teknik Sistem Pelacakan
Sistem Pelacakan dalam kecerdasan buatan mempunyai dua teknik pencarian yaitu:
1)   Pencarian Parsial (Blind Search)
Pencarian parsial atau lebih dikenal sebagai pencarian buta merupakan teknik pencarian yang dalam proses pencariannya tidak ada informasi awal yang digunakan. Pencarian buta dibagi menjadi dua teknik pencarian yaitu sebagai berikut:
a)    Pencarian Melebar Pertama (Breadth – First Search)
Pada Pencarian melebar pertama (Breadth – First Search) pencarian dimulai dari node akar terus ke level ke- 1 dari kiri ke kanan, kemudian berpindah ke level berikutnya demikian pula dari kiri ke kanan hingga ditemukan solusi.
b)   Pencarian Kedalam Pertama (Depth – First Search)
Pencarian dilakukan pada suatu simpul dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan. Jika pada level yang paling dalam tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya. Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.
2)   Pencarian Heuristik atau Terbimbing (Heuristic Search)
Pencarian terbimbing atau lebih dikenal dengan nama pencarian heuristik merupakan teknik pencarian yang dalam proses pencariannya ada informasi awal yang digunakan. Metode heuristik lebih sering digunakan dari pada pencarian buta. Hal ini dikarenakan pencarian buta tidak selalu dapat diterapkan dengan baik, hal ini disebabkan waktu aksesnya yang cukup lama dan besarnya memori yang diperlukan. Pencarian heuristik dibagi dalam tiga jenis teknik pencarian yaitu:
a)    Generate and Test
Pembangkitan dan Pengujian (Generate and Test) merupakan penggabungan antara depth-first search dengan pelacakan mundur (backtracking), yaitu bergerak ke belakang menuju pada suatu keadaan awal.
b)   Pendakian Bukit (Hill Climbing)
Metode ini hampir sama dengan metode pembangkitan dan pengujian, hanya saja proses pengujian dilakukan dengan menggunakan fungsi heuristik. Pembangkitan keadaan berikutnya tergantung pada feedback dari prosedur pengetesan.
c)    Pencarian Terbaik Pertama (Best First Search)
Metode ini merupakan kombinasi dari metode depth-first search dan breadth-first search dengan mengambil kelebihan dari kedua metode tersebut. Pada Best First Search, pencarian diperbolehkan mengunjungi node yang ada di level yang lebih rendah, jika ternyata node pada yang lebih tinggi ternyata memiliki nilai heuristik yang lebih buruk.

🔻Untuk jurnal aslinya, dapat diakses pada link di bawah ini🔻
https://media.neliti.com/media/publications/210964-pengembangan-media-pembelajaran-sistem-p.pdf

Review Jurnal

Nama               : Dinda Septiarini NPM                : 1 2516108 Kelas                : 4PA02 Mata Kuliah   : Sistem Informasi...